Minggu, 31 Oktober 2010

Napas Buatan dan Kompresi Dada Pada Orang Pingsan

Ketika ada orang tenggelam atau mengalami henti jantung tiba-tiba di tempat umum, Anda sebaiknya mampu memberikan bantuan pertama untuk menyelamatkan nyawanya, yaitu dengan napas bantuan dan kompresi dada. Bagaimana cara tepat untuk memberikan bantuan napas buatan dan kompresi dada?

Pemberian napas buatan dan kompresi dada merupakan langkah-langkah utama melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Bantuan Hidup Dasar adalah suatu usaha menjaga potensi jalan napas dan memberikan bantuan napas serta sikulasi darah, tanpa menggunakan alat bantu selain alat proteksi diri. BHD adalah dasar dari usaha untuk menyelamatkan nyawa bila terjadi henti jantung.

Siapa yang memerlukan BHD?
Orang yang mengalami henti jantung, dengan ciri:
1. Tidak sadar
2. Napas berhenti atau tidak normal
3. Tidak ada respons

Belum ada tanda kematian pasti, seperti:
1. Kaku mayat
2. Lebam mayat
3. Pembusukan


Langkah-langkah BHD adalah sebagai berikut:
1. Memastikan keamanan lingkungan tempat dilakukan BHD
2. Memeriksa kesadaran
3. Membuka jalan napas dengan mendongakkan kepala dan dagu
4. Menilai pernapasan dengan memastikan korban bernapas normal atau tidak
5. Panggil bantuan atau telepon ambulans
6. Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan kompresi dada dan napas buatan

Cara tepat memberikan napas buatan
1. Pencet hidung korban
2. Penolong tarik napas normal
3. Bibir penolong menutupi mulut korban dengan erat
4. Tiupkan udara napas sampai dada korban bergerak terangkat
5. 1 tiupan = 1 detik
6. Biarkan dada korban mengempis spontan
7. Ulangi langkah di atas bila korban belum menunjukkan respons apapun

Cara tepat melakukan kompresi dada

1. Letakkan pangkal telapak tangan di pertengahan dada
2. Letakkan tangan yang lain di atas punggung tangan yang satunya
3. Kompresi atau tekan dada dengan laju kompresi minimal 100 kali per menit, kedalaman 5 cm dan kompresi konstan diselingi relaksasi.
4. Jika mungkin, bergantian kompresi setiap 2 menit.

repost: detikhealth

Baca Juga Koleksi Artikel Lainnya:



0 komentar:

Posting Komentar