Senin, 29 November 2010

Lebih Bersyukur Dengan Sepeda

Ini cerita tentang pengalaman aku setelah 2 minggu ini "bercumbu" dengan sepeda. Ke tempat kerja, ke lapangan basket, kemanapun aku pergi akhir-akhir ini banyak menggunakan alat transportasi ini.

Semua tau, dengan bersepeda kita akan lebih sehat, detak jantung dan paru-paru kita menjadi lebih kuat, mengurangi polusi, hemat, dan masih banyak hal positif lain yang dapat kita peroleh dengan bersepeda. Tapi aku gak akan membahas itu, karena aku bukan pakar kesehatan maupun pakar lingkungan hidup yang tau detail efek dari bersepeda terhadap tubuh dan dampaknya bagi lingkungan.

Melalui media ini aku cuma mau berbagi cerita tentang manfaat lain yang aku peroleh dengan bersepeda: "LEBIH BERSYUKUR"

Bersepeda dibawah teriknya matahari sepulang kerja membuat aku sempat menyerah untuk melakukan rutinitas baru ini. Sampai aku berpapasan dengan tukang odong-odong, yang membuat aku merenung sepanjang perjalanan menuju rumah.
Mungkin selama ini aku CUKUP respek terhadap profesi yang mengandalkan kekuatan kaki (mengkayuh pedal), macam: tukang becak, tukang odong-odong, dan penjual lainnya yang menggunakan transportasi dengan pedal ini sebagai sarana mempertahankan kehidupan ekonomi mereka.

Tapi dengan bersepeda (merasakan beratnya medan saat ditanjakan, sengatan teriknya matahari, dsb) membuat aku LEBIH respek lagi dengan mereka.
Dengan beban yang jauh lebih berat, dengan jarak tempuh yang lebih jauh, dengan durasi terik matahari yang lebih lama, mereka menggerakkan kaki-kaki kekar demi rupiah. Tak sedikit dari mereka seusia dengan aku, bahkan lebih muda, tapi harus bekerja berpanas-panasan di jalanan.

Terimakasih tuhan, Kau telah membukakan mata hati ini dan menyadarkan agar lebih bersyukur terhadap apa yang aku dapat hingga saat ini.

salam,

update artikel "cOach hakim" via HP kamu di:
http://mippin.com/coachhakim

Baca Juga Koleksi Artikel Lainnya:



0 komentar:

Posting Komentar