Selasa, 16 November 2010

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual bisa mengenai laki-laki maupun perempuan dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Karena itu tak ada salahnya untuk melakukan seks yang aman agar terhindar dari infeksi ini.

Penyakit menular seksual (PMS) bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang melibatkan alat kelamin, mulut, dubur dan juga menyebar dari ibu hamil ke janin yang dikandung sebelum atau selama proses persalinan.

Meskipun kebanyakan PMS bisa disembuhkan, tapi beberapa dari PMS seperti HIV, herpes genital dan HPV (menyebabkan kutil kelamin) sulit atau tidak bisa diobati.

Sebagian besar PMS ditularkan melalui orang yang tidak tahu bahwa dirinya terinfeksi. Salah satu cara pencegahannya adalah menggunakan pelindung setiap kali berhubungan seks, termasuk oral seks hingga yakin bahwa pasangan memang tidak terinfeksi PMS.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah PMS adalah menunda suatu hubungan seks hingga keduanya siap secara fisik dan emosional, atau setelah keduanya melakukan tes atau uji terhadap PMS.

Beberapa PMS seperti HIV bisa memakan waktu hingga 6 bulan sebelum terdeteksi dalam darah, sedangkan genital herpes dan HPV dapat menyebar tanpa ada gejala yang muncul. Jika pasangan sudah diuji, sebaiknya tetap menggunakan kondom saat berhubungan seks dan melakukan uji kembali setelah 6 bulan kemudian.

Untuk melakukan hubungan seks yang aman dan terhindar dari PMS, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Perhatikan gejala PMS seperti luka, kemerahan, sakit saat berkemih pada alat genital pasangan.
2. Jangan memiliki lebih dari satu pasangan seks. Karena setiap kali menambah pasangan seks, maka kemungkinan untuk tertular PMS semakin besar dan bisa menyebar ke pasangan seks lainnya.
3. Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks, karena kondom adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari PMS. Kondom yang bisa melindungi terbuat dari lateks atau poliuretan, sedangkan kondom dari usus domba tidak bisa memberikan perlindungan terhadap PMS.
4. Gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mencegah luka di kulit jika kekurangan peluams saat berhubungan seks. Luka yang kecil di vagina atau dubur selama hubungan seks, memungkinkan infeksi masuk ke dalam darah.
5. Bagi perempuan, hindari menyemprotkan cairan ke vagina. Karena bisa mengubah keseimbangan organisme normal di vagina sehingga meningkatkan risiko terkena PMS.
6. Bertanggungjawablah terhadap diri sendiri. Hindari kontak seksual jika memang diketahui memiliki gejala infeksi atau sedang melakukan perawatan akibat PMS atau HIV.

[detikhealth]

update artikel "cOach hakim" via HP kamu di:
http://mippin.com/coachhakim

Baca Juga Koleksi Artikel Lainnya:



1 komentar:

cOach Hakim mengatakan...

oke, terimakasih juga atas kunjungannya.... :)

Posting Komentar