Kelebihan ini terungkap dalam sebuah penelusuran terhadap berbagai penelitian yang pernah dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition. Sang editor, Dr Carrie Ruxton yang juga seorang pakar nutrisi mengatakan secara umum teh sebagai pemuas dahaga lebih unggul dibanding air putih.
"Fungsi air putih adalah menggantikan cairan tubuh yang hilang. Teh memberikan manfaat ganda karena selain bisa menggantikan cairan juga mengandung antioksidan," ungkap Dr Ruxton seperti dikutip dari Time.
Antioksidan dalam teh khususnya flavonoid merupakan penangkal radikal bebas yang mencegah kerusakan sel dan penuaan dini akibat polusi dan pola makan tidak sehat. Beberapa ahli metyakini antioksidan juga bermanfaaat dalam pencegahan kanker dan serangan jantung.
Sementara itu BBC melaporkan, antioksidan dalam bentuk flavonoid juga bermanfaat bagi kesehatan gigi dan tulang. Selain memperkuat tulang dan persendian, flavanoid juga mencegah pembentukan karang gigi serta mengurangi risiko gigi keropos dan membusuk.
Dr Ruxton juga membantah mitos yang mengatakan bahwa teh justru menyebabkan dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh karena mengandung kafein yang bersifat diuretik alias peluruh kencing. Menurutnya, cairan yang keluar akibat efek kafein tidak lebih banyak dibanding cairan yang masuk bersama dengan seduhan teh.
Pendapat Dr Ruxton didukung oleh British Nutrition Foundation yang menganjurkan untuk minum teh 1,2 - 2 liter sehari atau 8,5 cangkir ukuran sedang. Meski demikian, penderita anemia tidak boleh minum teh sesaat sebelum dan sesudah makan karena beberapa penelitian mengindikasikan teh bisa menghambat penyerapan nutrisi oleh usus.
[detik]
0 komentar:
Posting Komentar