Kamis, 02 Desember 2010

Frekuensi Hubungan Sex Yang Sehat

Berhubungan seks secara rutin bermanfaat untuk kesehatan. Namun jika terlalu sering tentu ada risikonya, sehingga ada frekuensi ideal yang dianjurkan. Lantas adakah risiko jika terlalu jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks?

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa hubungan seks bisa meredakan stres sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup. Bahkan beberapa mengklaim, aktivitas tersebut dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker asalkan dilakukan dengan pasangan tetap.

Namun jika dilakukan secara berlebihan, hubungan seks ternyata juga tidak baik untuk kesehatan. Jauh sebelum ada penelitian tentang kaitan antara hubungan seks dengan risiko kanker, ilmu pengobatan di China sudah lebih dulu mengaitkan keduanya.

Teori pengobatan tradisional China mengenal istilah Jing, yakni komponen dalam ginjal yang disebut juga 'getah kehidupan'. Fungsinya adalah menyuplai energi untuk berbagai mekanisme tubuh manusia dalam menjaga kesehatan.

Dikutip dari Losethebackpain, Jing terbentuk dari sari-sari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Pada pria, kadarnya akan mengalami penurunan setiap kali mencapai orgasme yang disertai ejakulasi.

Jika ejakulasi terjadi terlalu sering maka dampaknya adalah ketidakseimbangan energi yang memicu berbagai gangguan kesehatan. Di antaranya adalah nyeri punggung, radang persendian terutama di lutut, cepat pikun, bahkan impotensi dan gairah seks yang menurun.

Sebuah literatur kuno dari Tiongkok yang berusia 2.000 tahun menyebutkan secara detail berapa kali sebaiknya seorang pria berhubungan seks, atau lebih tepatnya mengalami ejakulasi. Sebab selain melalui hubungan seks, ejakulasi juga bisa dicapai dengan masturbasi dan mimpi basah.

Selengkapnya, frekuensi ideal berhubungan seks berdasarkan usianya adalah sebagai berikut:

Usia 20, Frekuensi Optimal: 2x sehari, Frekuensi Minimal Agar Bermanfaat: 1x sehari.

Usia 30, Frekuensi Optimal: 1x sehari, Frekuensi Minimal Agar Bermanfaat: tiap 2-3 hari.

Usia 40, Frekuensi Optimal: tiap 3 hari, Frekuensi Minimal Agar Bermanfaat: tiap 4 hari.

Usia 50, Frekuensi Optimal: tiap 5 hari, Frekuensi Minimal Agar Bermanfaat: tiap 10 hari.

Usia 50, Frekuensi Optimal: tiap 10 hari, Frekuensi Minimal Agar Bermanfaat: tiap 20 hari.

Lantas apa bahayanya jika terlalu jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks?

Adanya manfaat hubungan seks bukan berarti ada risiko jika tidak melakukannya. Dikutip dari MSNBC, sebuah penelitian yang dipublikasikan 30 tahun lalu membuktikan tidak ada peningkatan risiko kanker prostat pada biarawan-biarawan di Nepal dan Italia yang hidup selibat atau tidak menikah.

Dengan asumsi para biarawan lebih jarang mengalami ejakulasi, maka hidup tanpa berhubungan seks tidak akan meningkatkan risiko kanker prostat. Ejakulasi secara rutin mungkin bisa mengurangi risiko, tetapi faktor lain seperti diet dan gaya hidup tentu lebih besar pengaruhnya.

[detikhealth]

update artikel "cOach hakim" via HP kamu di:
http://mippin.com/coachhakim

Baca Juga Koleksi Artikel Lainnya:



0 komentar:

Posting Komentar