Selain murah meriah, latihan kardio seperti berlari lebih cepat membakar kalori dan lemak di tubuh hingga 30 persen dibandingkan berjalan kaki dengan kecepatan sedang. Hal ini disebabkan kaki memiliki serabut otot paling banyak jika dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain.
Namun, banyak orang yang masih ragu untuk berlari. Kebanyakan perempuan merasa tidak sanggup berlari dalam jarak jauh, belum lagi risiko cidera yang akan dialami. Padahal, cidera tak akan dialami jika Anda menerapkan teknik yang benar. Bahkan, teknik yang baik akan membuat Anda berlari lebih mudah. Pelatih lari jarak jauh, Alberto Salazar, dan Paul Greer, profesor bidang kesehatan dan ilmu olahraga di San Diego City College, berbagi teknik tersebut untuk Anda.
Menatap ke depan.
Agar bisa berdiri tegak namun rileks pada kaki, dan untuk bernafas lebih mudah, bayangkan Anda diikat dengan rantai ke atas kepala, seolah-olah Anda sebuah wayang. Dengan posisi seperti ini, gravitasi secara efisien akan sejalan dengan kepala, torso, dan panggul Anda. Namun, angkat dagu Anda. Menataplah lurus ke depan, bukan menunduk ke tanah.
Dorong lengan Anda.
Buatlah sudut 90 derajat pada kedua siku ketika berlari, tetapi jangan mengacungkannya ke samping seperti sayap sambil mengayunkannya ke depan dan belakang. Cara ini akan menghabiskan energi Anda, demikian pendapat Greer. Lebih baik, jaga agar kedua pundak rileks, dan ayunkan lengan ke arah dada dan ke arah pinggul. Semua gerakan ini seharusnya bisa mendorong Anda untuk maju.
Tidak mendaratkan kaki pada jari-jari atau tumit.
Kebanyakan pelari akan mendaratkan kakinya di tanah pada jari-jari kaki atau pada tumit. Namun menurut Salazar, idealnya kaki Anda seharusnya mendarat pada bantalan kaki (telapak kaki bagian depan, dekat jari-jari), lalu bertolaklah. Mendarat pada tumit akan membuat langkah terhenti di tanah, sehingga menimbulkan risiko nyeri punggung bagian bawah. Sedangkan mendarat pada jari-jari kaki akan menambah kekencangan pada otot betis.
Condongkan tubuh sedikit ke depan.
Ketika kaki sepenuhnya rata dengan tanah, seharusnya langsung berada di bawah lutut Anda, dan yang juga langsung berada di bawah pinggul pada akhir langkah Anda. Agar mendapatkan keselarasan ini, condongkan sedikit tubuh Anda ke depan sekitar 2 atau 3 derajat.
Tangan mengepal dengan rileks.
Ketika berlari, jangan menggenggam atau mengepalkan tangan begitu erat. Biarkan kedua tangan Anda rileks. Bayangkan Anda sedang memegang secarik kertas secara ringan dengan ibu jari dan jari tengah. Mengepalkan tanagn dengan erat akan menyebabkan otot-otot Anda berkontraksi, dan menghabiskan energi.
Namun, banyak orang yang masih ragu untuk berlari. Kebanyakan perempuan merasa tidak sanggup berlari dalam jarak jauh, belum lagi risiko cidera yang akan dialami. Padahal, cidera tak akan dialami jika Anda menerapkan teknik yang benar. Bahkan, teknik yang baik akan membuat Anda berlari lebih mudah. Pelatih lari jarak jauh, Alberto Salazar, dan Paul Greer, profesor bidang kesehatan dan ilmu olahraga di San Diego City College, berbagi teknik tersebut untuk Anda.
Menatap ke depan.
Agar bisa berdiri tegak namun rileks pada kaki, dan untuk bernafas lebih mudah, bayangkan Anda diikat dengan rantai ke atas kepala, seolah-olah Anda sebuah wayang. Dengan posisi seperti ini, gravitasi secara efisien akan sejalan dengan kepala, torso, dan panggul Anda. Namun, angkat dagu Anda. Menataplah lurus ke depan, bukan menunduk ke tanah.
Dorong lengan Anda.
Buatlah sudut 90 derajat pada kedua siku ketika berlari, tetapi jangan mengacungkannya ke samping seperti sayap sambil mengayunkannya ke depan dan belakang. Cara ini akan menghabiskan energi Anda, demikian pendapat Greer. Lebih baik, jaga agar kedua pundak rileks, dan ayunkan lengan ke arah dada dan ke arah pinggul. Semua gerakan ini seharusnya bisa mendorong Anda untuk maju.
Tidak mendaratkan kaki pada jari-jari atau tumit.
Kebanyakan pelari akan mendaratkan kakinya di tanah pada jari-jari kaki atau pada tumit. Namun menurut Salazar, idealnya kaki Anda seharusnya mendarat pada bantalan kaki (telapak kaki bagian depan, dekat jari-jari), lalu bertolaklah. Mendarat pada tumit akan membuat langkah terhenti di tanah, sehingga menimbulkan risiko nyeri punggung bagian bawah. Sedangkan mendarat pada jari-jari kaki akan menambah kekencangan pada otot betis.
Condongkan tubuh sedikit ke depan.
Ketika kaki sepenuhnya rata dengan tanah, seharusnya langsung berada di bawah lutut Anda, dan yang juga langsung berada di bawah pinggul pada akhir langkah Anda. Agar mendapatkan keselarasan ini, condongkan sedikit tubuh Anda ke depan sekitar 2 atau 3 derajat.
Tangan mengepal dengan rileks.
Ketika berlari, jangan menggenggam atau mengepalkan tangan begitu erat. Biarkan kedua tangan Anda rileks. Bayangkan Anda sedang memegang secarik kertas secara ringan dengan ibu jari dan jari tengah. Mengepalkan tanagn dengan erat akan menyebabkan otot-otot Anda berkontraksi, dan menghabiskan energi.
[kompas.com]
1 komentar:
nice
Posting Komentar