Sabtu, 25 Desember 2010

Kabupaten Pekalongan (My Kampoeng)


Geografis

Pekalongan adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kajen. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa, Kabupaten Pekalongan teletak di bagian utara, Kabupaten Batang di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kabupaten Pemalang di barat.

Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah (cuaca panas) sedangkan di bagian selatan berupa pegunungan (cuaca sejuk/dingin) yang merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa.

Pekalongan berada di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api (di Kota Pekalongan). Jika Anda ingin ngebolang ria ke kota Pekalongan, maka jarak yang Anda akan tempuh yaitu sekitar ± 384 Km.

Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga.


Pemerintahan

Kabupaten Pekalongan dipimpin oleh seorang Bupati. Luas Kabupaten Pekalongan yaitu 836,13 km², jumlah penduduknya 891.442 jiwa (2006) dengan kepadatan penduduk 979 jiwa/ km². Terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 270 desa dan 13 kelurahan.
Saat ini Kabupaten Pekalongan dipimpin oleh Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA (Bupati) dengan (Wabup) Ir. H. Wahyudi Ponconugroho.

Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen yang berada di tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 25 km sebelah selatan Kota Pekalongan.
Kajen, dulunya merupakan kota kecamatan yang telah dikembangkan menjadi ibukota kabupaten yang baru, menggantikan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pekalongan yang berlokasi di Jl. Nusantara Nomor 1 Kota Pekalongan. Kepindahan Ibukota Kabupaten Pekalongan ke Kajen, dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2001, walaupun SK mendagri sudah diterbitkan pada tahun 1996. Hal ini terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas pemerintah di Kota Kajen yang dilaksanakan secara bertahap.


Bahasa

Pekalongan mempunyai dialek sendiri, ada dialek yang biasanya diakhiri dengan kata “ra”. Contoh: ojo koyo kui ra (jangan seperti itu donk). Semakin ke selatan dipengaruhi dialeg selatan, yaitu sebuah kalimat kemungkinan selalu di ikuti kata “ndean“, kemudian Cok-e, yang berarti kemungkinan seperti: wis mangan, ndean !? wis mangan,cok-e !? sama dengan “sudah makan, mungkin“, selain itu ada juga kata “pak ora si” yang artinya “Biar sajalah”.

Budaya Pekalongan sebagai Kota Santri selalu terbalut dengan tatanan masyarakat kaum yaitu Islamis dengan memegang norma – norma dan adat istiadat. Untuk wilayah Kedungwuni ada sebuah kata yang cukup unik yaitu “jare basan”, ini akan selalu terdengar sepertinya “Pak Basan” orang yang sangat pandai….ternyata jare basan itu adalah “paribasan/lega ngatine/seumpamanya”


Pariwisata

Pekalongan telah lama dikenal sebagai kota batik, dan salah satu pusat produksi batik berada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa. Beberapa nama produsen batik yang cukup dikenal diantaranya Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Sedangkan pabrik sarung (kain palekat) terkenal di Pekalongan antara lain Gajah Duduk dan WadiMoor.

Di bagian selatan terdapat daerah wisata pegunungan Linggo Asri, terletak 37 km sebelah selatan Kota Pekalongan arah Kajen (dari jalan Jakarta-Semarang pertigaan Wiradesa ke selatan atau dari kota Pekalongan arah Buaran), dimana daerah tersebut terdapat pemandian dan taman bermain serta wisata hutan pinus milik Perum Perhutani. Disini terdapat peninggalan berupa lingga dan yoni yang terletak sekitar 500 meter dari kompleks pemandian linggo asri.

Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pekalongan, antara lain, Pantai Sunter Depok, Ekowisata Petungkriyono, Wisata Air, Wisata hutan, Wisata budaya dll. Pekalongan masih menunggu investor yang ingin mengembangkan obyek wisata ini. Mungkin Anda berminat ?? Tangan dingin Anda sangat diharapkan oleh sebagian besar masyarakat Pekalongan.


Kuliner

Bagi para pecinta kuliner, jangan takut karena Pekalongan memiliki banyak makanan khas yang sangat unik dan enak, "beberapa menu kuliner yang pekalongan banget" antara lain :

Megono, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa.
Rasanya gurih dan pedas, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambaha ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama “Sego Gori” (Nama lain dari Megono).

Tauto, konon kepanjangan Tauco dan Soto.
Sejenis sup daging kuah kental khas pekalongan dengan bumbu khas Taoco yaitu kedelai yang dibusukan hingga kental. Disamping keunikannya yang menggunakan tauco yaitu daging yang digunakan ialah daging kebo. Cita rasa Soto tauto sangat khas dan gurih, daging kebonyapun sangat empuk. walaupun berwarna agak hitam..tapi lezat banget…

Pindang Tetel, Sebetulnya makanan ini sejenis dengan soto juga, namun perbedaanya adalah pada bumbu kuahnya yang diolah dengan menggunakan buah pucung yang sudah masak.
Sepintas, makanan ini mirip dengan rawon, sup yang terdiri atas daging tetelan dan kuah hitam. Namun bila Anda mencicipinya, rasanya tak persis sama dengan rawon. Pindang Tetel terasa lebih manis, dan kuahnya pun tak sepekat atau sekental rawon.
Pindang Tetel tidak dinikmati sebagai lauk nasi, melainkan digado dalam porsi kecil (oleh sebab itu makanan ini lebih tepat disebut sebagai jajanan).
Selain kuah dan daging, sebagai pelengkap ditaburkan remasan kerupuk "kerupuk usek" (kerupuk yang digoreng dengan pasir) plus sambal berwarna hitam yang merupakan hasil dari pertemuan cabai rawit dan gula merah.


Salam,

update artikel "cOach hakim" via HP kamu di:
http://mippin.com/coachhakim

Baca Juga Koleksi Artikel Lainnya:



0 komentar:

Posting Komentar